Senin, 30 November 2015

MANFAAT & GUNA SURAT ALFATIHA

Surat al-Fatihah adalah salah satu surat dalam al-Qur’an yang disebut sebagai ‘ummul kitab’. Surat al-Fatihah ini memiliki banyak fadhilah dan keutamaan. Khasiat dan keistimewaan surat al-Fatihah ini sangat banyak dan luar biasa. Mari kita lihat beberapa keterangan dari hadis dan juga para ulama di bawah ini.
Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:

"Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran"

Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:

"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkan dalam bacaannya." Dan

"Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."

Barang Siapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwudhu sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperoleh ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari pikiran yang rusak.

Diantara khasiat Fatihah adalah barang siapa yang membaca 'Al-Fatihah' di waktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah swt maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara shalat sunat Subuh dan shalat fardhu Subuh sampai 40 hari (tidak lebih) kemudian memohon kepada Allah swt maka Insyaallah ia penuhi kebutuhan hidupnya.

 Barangsiapa membaca surat al-Fatihah bersama Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah itu dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya utang maka mampu membayarnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh dan kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.

Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai shalat fardhu lima waktu maka Allah swt luaskan rezekinya, perbaiki  akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keprihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan itu berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan itu pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerusakan serta diberikan kebahagiaan dan sebagainya.

Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai shalat Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari dan sebaiknya ia panjatkan doa yang berarti:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahasianya, sehingga dimudahkan bagiku semua urusanku, apakah urusan dunia atau urusan akhirat, sehingga dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku ......... .."

Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah di waktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah swt bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, sehingga Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmat, karunia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak berkah tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahasianya, berikan apa yang kuhajati ...... .. "

Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab 'Qaddasallaahusirrahu':

"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis shalat Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah swt"

 Surat Al-Fatihah dapat mengobati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.

 Ikhtiar mengobati penyakit: Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh tubuh, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.

 Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada si sakit, maka dengan iradah Allah swt ia akan sembuh.

 Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada kotak putih dan suci lalu dihapus dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah swt

 Mengobati sakit disebabkan oleh sengatan kala: Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7 kali lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insyaallah ia akan sembuh. Mengobati sakit gigi dan lain-lain: Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7 kali:

"Ya Allah, hilangkan dari keburukan dan kekejian yang aku temukan dengan doa Nabi-Mu yang jujur ​​(al Amin) dan tetap disisi-Mu".

Mengobati penyakit gigi orang lain: selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7 kali:

"Ya Allah, hilangkan dari orang ini keburukan dan kekejian yang aku temukan dengan doa Nabi-Mu yang jujur ​​(al Amin) dan tetap disisi-Mu".

 Adapun manfaat dan khasiat dari Surah Al-Fatihah adalah menyembuhkan penyakit mata yang kabur (rabun)

Sabda Nabi Muhammad s.a.w. "

"Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur / rabun) maka harus dilakukan:

- Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak terlihat atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, coba pada malam ketiga atau begitu seterusnya sampai nampak terlihat bulan itu.

- Apabila telah tampak, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya kemata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10 kali.

- Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7 kali doa ini:

"Al-Fatihah itu menjadi obat segala penyakit dengan rahmat Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang."

- Lalu mengucapkan "Yaa Rabbi" sebanyak 5 kali.

- Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1 kali:

"Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sehatkanlah, Engkaulah yang menyehatkan".


Itulah beberapa khasiat dan fadhilah serta keistimewaan surat Al-Fatihah yang sangat banyak dan begitu luar biasa. Bahkan 'bismillah'-nya pun banyak punya keistimewaan. Amalkanlah untuk kebaikan dunia dan akhiratmu…

BELAJAR ILMU DARI DIRI SENDIRI


Disadari ataupun tidak, GUSTI ALLAH senantiasa memberikan banyak gambaran pada manusia lewat ciptaanNYA. Tetapi kebanyakan manusia ‘tidak berpikir’ sehingga keberadaan alam ciptaanNYA ini kelihatan biasa-biasa saja.


GUSTI ALLAH menjelaskan lewat kitab suci Al Qur’an yang intinya: “Berjalan-jalanlah kamu dimuka bumi. Maka kamu akan melihat kekuasaanKU”. Artinya, kita harus cerdas dan cermat dalam mengamati keberadaan alam semesta itu. Dengan begitu, kita akan bisa merasa dekat dengan GUSTI ALLAH.

Sebenarnya, sangat mudah untuk menikmati keindahan alam. Orang bisa meluangkan waktu dengan bertamasya, wisata ke pegunungan, pantai dan lain-lain. Dalam hal menikmati alam, pandangan antara anak kecil dan orangtua (sudah berumur) akan berbeda. Coba sesekali perhatikan anak kecil yang tengah berjalan-jalan dan tiba-tiba mereka melihat sungai yang airnya mengalir deras. Pasti, tanpa pikir panjang ia akan kepingin untuk mandi di kali itu.

Tapi berbeda dengan orangtua dalam menikmati alam. Para orangtua itu cenderung tidak melihat keindahan dari sungai itu. Yang indah bagi orangtua ataupun orang yang sudah dewasa adalah duit. Kemanapun mata memandang, yang dipikirkan hanyalah duit dan dunia. Padahal yang dilihat indah itu adalah fana dan bakal berubah. Itulah perbedaan antara anak kecil dan orang tua/dewasa dalam memandang keindahan alam.

Banyak sekali yang bisa kita pelajari dari alam. Kita bisa belajar tentang ilmu kesabaran, ilmu kesetiaan, ilmu kepasrahan, ilmu diam dan banyak ilmu lainnya. Lho kok bisa? Jelas sekali. Lihatlah buktinya.

Belajar Kesabaran
Kalau hendak belajar ilmu kesabaran, maka kita hendaknya belajar pada Bumi yang kita injak setiap harinya ini. Bayangkan, bumi ini tidak pernah mengeluh meskipun diinjak-injak ratusan juta manusia. Bumi juga tidak pernah tersinggung meskipun diludahi, dikencingi bahkan menjadi tempat buangan kotoran manusia. Ia akan dengan sabar menerima semuanya. Kesabaran apalagi yang bisa mengalahkan bumi ciptaan GUSTI ALLAH itu? Tapi kalau manusia berbuat semena-mena terhadap bumi, maka Sang PENCIPTA akan marah dan bumi bakal menggulung dan menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri. Contohnya, tanah longsor dan lainnya.

Belajar Kesetiaan
Jika hendak belajar ilmu kesetiaan, tidak ada salahnya kita belajar pada matahari. Belajar dalam hal ini bukan berarti menyembah matahari. Tidak! Tetapi kita cukup melihat, merasakan dan mencontoh kesetiaan matahari yang juga ciptaan GUSTI ALLAH. Matahari adalah tempat belajar ilmu kesetiaan karena ia dengan setia senantiasa hadir dari Timur dan terbenam di Barat setiap hari.
Matahari tidak pernah ingkar janji untuk tidak terbit. Ada orang yang guyon dengan mengatakan, lha kalau mendung bagaimana? Meski mendung, matahari tetap bersinar meski tertutup mendung. Bukankah ia terus setia?

Belajar Kepasrahan dan Nerimo (Ikhlas)
Jika Anda ingin belajar ilmu kepasrahan dan nerimo (ikhlas), maka tidak ada salahnya belajar pada laut. Laut yang diciptakan GUSTI ALLAH adalah tempat mengalirnya beribu-ribu sungai di dunia ini. Kotoran apapun yang dilemparkan manusia lewat sungai, pasti akan mengalir ke laut. Dan laut akan pasrah menerima barang-barang buangan itu. Ia tidak pernah mengeluh sedikitpun.
Laut juga akan ikhlas menerima semua air, kotoran atau benda-benda apapun yang mengalir lewat sungai. Keikhlasan yang ditunjukkan oleh laut adalah keikhlasan “Lillahi Ta’ala” (semuanya karena ALLAH).

Belajar Ilmu dari Tumbuhan
Kita juga harus belajar dari tumbuhan. Apa alasannya? Alasannya jelas, karena tumbuhan sejak dari bibit ia hidup, ia cenderung diam. Tapi tahu-tahu lama kelamaan tumbuhan itu menjadi besar dan memberi manfaat bagi si penanamnya. Bayangkan, sebuah tumbuhan saja tahu cara menghargai dan berterimakasih pada orang yang merawatnya. Sedangkan kita manusia ini yang disebut makhluk mulia oleh GUSTI ALLAH, malah tidak bisa menghargai dan berterimakasih pada GUSTI ALLAH yang telah merawat kita. Apa layak kita disebut sebagai manusia Rahmatan Lil-alamin (manusia yang menjadi rahmat bagi alam semesta)?

Kalau kita menghormati alam, berarti kita juga mensyukuri apa yang telah dianugerahkan GUSTI ALLAH. Bukan malah kita memperTUHAN alam.

DI AMBIL DARI Diposkan oleh